Sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka di SDN 16 Kota Bengkulu, pengalaman guru dan siswa di sekolah tersebut telah berubah secara signifikan. Guru-guru merasa terbebani dengan tugas baru yang harus dijalankan, sementara siswa-siswa mulai menikmati pembelajaran yang lebih menyenangkan dan bermakna.
Menurut Bapak Andi, salah satu guru di SDN 16, pengalaman guru dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka memang tidak mudah. “Kami harus belajar ulang dan beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kebebasan belajar siswa,” ujarnya. Namun, Bapak Andi juga mengakui bahwa hasilnya sangat memuaskan. Siswa-siswa mulai lebih aktif dan kreatif dalam belajar, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis.
Di sisi lain, pengalaman siswa dalam mengikuti Kurikulum Merdeka juga patut diapresiasi. Menurut Ibu Ani, seorang orang tua murid di SDN 16, anaknya lebih antusias dan semangat untuk pergi ke sekolah setiap harinya. “Mereka lebih senang belajar karena materi yang diajarkan lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Dalam implementasi Kurikulum Merdeka, kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua memegang peranan yang sangat penting. Menurut Dr. Wahyu, seorang pakar pendidikan, “Kurikulum Merdeka mengajarkan kita untuk saling bekerja sama dan menghargai perbedaan. Hal ini akan membentuk karakter siswa menjadi lebih baik di masa depan.”
Dengan pengalaman guru dan siswa yang semakin positif dalam Kurikulum Merdeka, diharapkan pendidikan di SDN 16 Kota Bengkulu akan semakin berkualitas dan relevan dengan tuntutan zaman. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk mengadopsi Kurikulum Merdeka demi masa depan pendidikan yang lebih baik.